Artemisia atau tumbuhan tephrosia merupakan tumbuhan hijau abadi yang biasa tumbuh di kawasan Mediterania dan Asia. Tumbuhan ini memiliki daun yang berbentuk bulat telur dengan warna hijau abu-abu dan bunga kecil berwarna kuning. Artemisia sering digunakan dalam parfum karena memiliki aroma yang khas dan kuat, dengan sentuhan herbal dan tajam.
Artemisia telah digunakan dalam dunia parfum sejak zaman kuno. Tumbuhan ini sering disebut dalam mitologi Yunani kuno dan diyakini memiliki kekuatan penyembuhan dan pelindung. Pada abad ke-17, tumbuhan ini mulai digunakan dalam parfum modern dan menjadi salah satu bahan penting dalam parfum fougere, sebuah gaya parfum populer pada waktu itu.
Artemisia digunakan sebagai bahan dasar atau bahan tambahan dalam banyak parfum. Aroma tajam dan herbalnya biasanya digunakan sebagai komponen atas (top notes) yang memberikan kesegaran pada parfum. Artemisia juga dapat digunakan sebagai bahan tengah (middle notes) atau bahan dasar (base notes) tergantung pada kebutuhan parfum.
Artemisia termasuk dalam kategori komponen atas (top notes) dalam parfum. Aroma tajam dan herbalnya memberikan efek menyegarkan dan energik, dan biasanya bertahan selama 15-30 menit setelah parfum diaplikasikan. Tipe notes ini cocok untuk parfum segar dan ringan seperti Cologne dan Eau de Toilette.
Artemisia dapat diekstraksi dengan dua cara yaitu ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction) dan ekstraksi uap (steam distillation). Ekstraksi dengan pelarut menghasilkan minyak artemisia yang memiliki aroma yang lebih kuat, sedangkan ekstraksi uap menghasilkan minyak esensial artemisia yang lebih ringan. Minyak esensial artemisia kemudian dapat digunakan dalam pembuatan parfum.
