Black Cherry

Black Cherry dalam konteks parfum bukanlah ekstrak langsung dari buah ceri, melainkan sebuah Accord yang merekonstruksi kesan ceri hitam yang matang dan pekat. Secara asal, ide olfaktifnya mengacu pada buah ceri (Prunus spp.), khususnya varietas gelap yang identik dengan rasa manis dan karakter likur. Karena buah ceri tidak menghasilkan Essential Oil yang representatif untuk keperluan parfum, istilah "Black Cherry" di formula biasanya merujuk pada komposisi aroma buatan yang menyoroti sisi buah gelap, sirup, dan kernel (biji/almond) khas ceri.
Profil aromanya dominan fruity dan gourmand dengan kesan manis-pekat, licor/liqueur-like, serta aksen almond pahit (kernel) yang tajam di bagian atas. Ada nuansa berry jammy, sedikit asam-segar di pembuka, lalu menghangat ke arah vanillic, balsamic, dan kadang spicy. Karakternya terasa kaya dan menggugah selera, namun bisa menjadi "obat batuk" jika terlalu didorong ke arah sirup. Secara volatilitas, ia bekerja terutama di top hingga heart notes: impresi awalnya cepat menangkap perhatian, lalu bertahan dalam bayangan manis yang lebih lembut di fase tengah.
Secara historis, nada "cherry" di parfum berkembang mengikuti ketersediaan bahan Sintesis sejak akhir abad ke-19, ketika benzaldehyde (konstituen utama aroma almond pahit) mulai digunakan untuk memberi kesan almond/cherry. Sepanjang abad ke-20, perfumer memperkaya nuansa ini dengan molekul vanillic, floral-powdery, dan fruity ester agar terasa lebih natural dan berlapis. Sejak gelombang gourmand modern (awal 2000-an hingga kini), Accord Black Cherry menjadi populer dalam komposisi manis, oriental modern, dan nuansa "dessert" atau "liqueur", baik sebagai pembuka yang berkarakter maupun sebagai jembatan menuju hati berisi vanila, tonka, atau kayu.
Karena tidak ada Essential Oil ceri yang lazim dan stabil untuk parfum, nuansa Black Cherry dihasilkan sebagai Accord berbasis bahan Sintesis yang diracik untuk meniru buah ceri gelap. Contoh senyawa yang umum dipakai: benzaldehyde (almond/cherry-kernel), anisaldehyde atau anisyl alcohol (sirup-cherry), piperonal/heliotropin (vanillic-powdery), vanillin/ethyl vanillin serta ethyl maltol atau furaneol (manis karamel/gula kapas), fruity esters seperti ethyl hexanoate dan ethyl isobutyrate (nuansa buah), serta ionones/damascones (buah gelap/ungu) untuk kedalaman. Untuk memberi "bayangan hitam", perfumer dapat menambah aksen woody, balsamic, atau smoky dalam kadar jejak. Tidak ada proses ekstraksi buah yang digunakan; keseluruhan karakter dibangun melalui komposisi Accord dengan dominasi bahan hasil Sintesis.

