Parfumnesia
Kembali ke Semua Notes
Gourmand

Butter

Butter

Butter dalam konteks parfum merujuk pada sebuah nuansa gourmand yang meniru aroma mentega dari lemak susu; dalam praktik modern, ia umumnya dihadirkan sebagai sebuah Accord berbasis Sintesis, bukan bahan alami langsung. Perlu dibedakan dari istilah "orris butter" (konkret iris yang padat), karena itu material bunga iris dan bukan aroma mentega. Sumber alami berupa lemak susu jarang dipakai dalam wewangian karena isu kestabilan, regulasi, dan asal hewani, sehingga perfumer lebih mengandalkan konstruksi olfaktif untuk menghadirkan karakter "buttery".

Profil aromanya lactonic, creamy, dan gourmand, dengan impresi lemak susu yang hangat, lembut, dan sedikit "oily" yang dapat mengingatkan pada pastry, krim, atau popcorn mentega. Pada dosis tepat, ia memberi kesan halus dan membulatkan komposisi; jika berlebih, nuansa butyric dapat muncul sehingga tercium masam-kejuh yang tajam. Biasanya berperilaku sebagai aksen di jantung hingga dasar, memberikan tekstur creamy yang menyatu baik dengan vanila, tonka, kelapa, kayu lembut, dan musks modern.

Secara historis, nuansa creamy-lactonic telah hadir sejak awal abad ke-20 lewat penggunaan lactone (misalnya gamma-undecalactone/C14 "peach") dalam floral klasik, yang memberi kesan gemuk/krimi pada buket. Gelombang gourmand sejak 1990-an (pasca populernya kategori manisan-kuliner) membuat nuansa "buttery" kian lazim, terutama dalam tema pastry, dessert, dan oriental modern untuk menambah kemewahan dan body. Di ranah niche, butter note dipakai untuk menciptakan kesan brioche, croissant, atau krim susu yang realistis.

Dalam formulasi, butter note biasanya disusun sebagai Accord melalui kombinasi bahan Sintesis: senyawa diacetyl (2,3-butanedione) atau penggantinya seperti acetoin untuk kesan mentega segar; beragam lactone (delta-decalactone, gamma-undecalactone/C14, delta-dodecalactone "milk lactone", kadang massoia lactone) untuk tekstur creamy; serta ester butirat (misalnya ethyl butyrate, hexyl butyrate) untuk dimensi fruity-buttery. Penopang manis dan creamy sering mencakup vanillin/ethyl maltol, serta musks makrosiklik (mis. exaltolide, helvetolide) atau sandalwood materials untuk kelembutan. Beberapa molekul (contoh diacetyl, massoia lactone) memiliki batasan IFRA sehingga pemilihan dan dosisnya disesuaikan. Ekstrak lemak susu dengan CO₂ superkritis ada dalam ranah flavor, namun sangat jarang digunakan di parfum dan bukan termasuk Essential Oil.

Parfum dengan Notes Butter (1)