Charcoal

Charcoal dalam parfum adalah sebuah Accord yang meniru kesan arang kayu dan permukaan karbon panas. Berangkat dari proses karbonisasi kayu, note ini dipakai untuk menghadirkan nuansa berasap, mineral, dan kayu terbakar dalam komposisi modern.
Profil aromanya smoky-woody dengan sentuhan mineral; kering, sedikit tarry dan earthy; hangat namun bersih, tidak manis, kadang memberi impresi logam asin dan abu bakar. Memberi kedalaman, struktur, serta efek atmosferik yang tegas.
Faset asap/arang hadir sejak awal abad ke-20 pada parfum tipe cuir via birch tar, lalu berkembang di niche modern (2010-an) bertema ink/ash/urban. Kini lazim di woody-amber, resinous oriental, dan gaya unisex berkarakter arsitektural.
Note ini dibuat sebagai Accord dari campuran Sintesis dan natural: fenolik berasap (guaiacol, 4-methylguaiacol, syringol), pyrazines panggang; woody-amber (Iso E Super, norlimbanol), mineral-musky (cashmeran). Penopang natural: Vetiver, Guaiacwood, dan Cedarwood Essential Oil, plus jejak Cade Oil atau Birch Tar; tidak ada Essential Oil arang.
