Edelweiss

Catatan Edelweiss dalam parfum merujuk pada sebuah Accord yang terinspirasi bunga pegunungan Leontopodium alpinum. Karena bunganya langka dan hampir tidak menghasilkan Essential Oil yang berguna, perfumer mereka ulang karakternya secara Sintesis untuk keperluan formulasi.

Aromanya mengarah ke floral-green yang segar, airy, sedikit powdery; kesan alpine-clean yang dingin dan tenang. Ada bayangan muguet dan white floral halus, sentuhan herbal-hijau, serta dasar musky yang lembut dan bersih.

Dalam budaya Alpen, edelweiss melambangkan ketangguhan. Sebagai bahan parfum, ia lebih merupakan gagasan modern: sejak akhir abad ke-20 dipakai untuk tema fresh-floral, green-woody, atau fougere bersih, biasanya ditempatkan di jantung (middle notes).

Accord ini disusun dari kombinasi bahan: molekul floral-jasmine seperti hedione; nuansa muguet dan green-watery (mis. undecavertol); ozonik/airy seperti floralozone; penopang citrus-terpenic (linalool, linalyl acetate); musk makrosiklik (ambrettolide) dan kayu transparan (Iso E Super). Ekstrak CO2 edelweiss kadang ada untuk kosmetik, namun bukan Essential Oil wangi utama.