Evernyl atau yang juga dikenal sebagai Moss adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam lumut. Senyawa ini memiliki aroma yang khas dan sering digunakan dalam industri parfum sebagai bahan dasar untuk memberikan aroma yang berasal dari alam.
Penggunaan Moss dalam parfum sudah dimulai sejak abad ke-16 di Eropa. Pada saat itu, Moss digunakan sebagai bahan pengharum untuk menyamarkan bau tidak sedap pada pakaian dan lingkungan. Seiring berjalannya waktu, Moss semakin populer dan menjadi salah satu bahan dasar penting dalam industri parfum.
Moss sering digunakan dalam parfum sebagai bahan dasar untuk memberikan aroma yang berasal dari alam. Aroma yang dihasilkan oleh Moss biasanya memiliki karakter yang lembut, hangat, dan sedikit bermusim. Moss juga sering digunakan sebagai bahan dasar untuk parfum yang memiliki aroma kayu atau aroma yang berasal dari alam.
Moss termasuk ke dalam kategori tipe notes yang disebut sebagai base notes. Tipe notes ini memiliki aroma yang paling kuat dan tahan lama di antara tipe notes lainnya. Aroma Moss biasanya muncul setelah beberapa saat parfum disemprotkan dan akan bertahan hingga beberapa jam.
Moss diekstraksi dari lumut yang tumbuh di berbagai tempat di seluruh dunia. Proses ekstraksi Moss dilakukan dengan cara mengambil bagian lumut yang mengandung senyawa Moss dan kemudian diekstraksi dengan menggunakan pelarut tertentu. Setelah itu, senyawa Moss yang telah diekstraksi akan diolah lebih lanjut untuk digunakan dalam industri parfum.
