Exotic Fruits

Exotic Fruits adalah notes bertema buah-buahan tropis/subtropis dalam parfum—mencakup kesan mangga, nanas, leci, markisa, dan sejenisnya—yang umumnya diwujudkan sebagai sebuah Accord. Karena sebagian besar buah non-sitrus tidak menghasilkan Essential Oil yang stabil, impresi "buah eksotis" biasanya dibangun dari kombinasi molekul aroma dan kadang diperkuat dengan Essential Oil sitrus (misalnya jeruk bali atau jeruk manis) untuk memberikan kilau dan kesegaran.

Profil aromanya fruity-tropical: juicy, manis-segar, kadang berkilau dan sedikit asam, dengan aksen creamy-lactonic (mangga/peach), hijau-renyah (daunan), hingga nuansa sulfurik halus khas markisa/jeruk bali. Karakternya dapat bergerak dari ringan-berdengung (sparkling) hingga nektar yang lebih kental, umumnya dominan di top hingga heart notes, memberi kesan cerah, playful, dan menyegarkan.

Secara historis, aksen buah sudah lama hadir lewat sitrus klasik, namun gelombang "fruity-floral" pada 1990-an mempopulerkan Exotic Fruits sebagai tema utama, terutama dalam parfum musim panas dan gaya tropis. Sejak itu, kategori ini meluas ke berbagai genre—dari wewangian kasual harian, komposisi uniseks yang modern, hingga tema gourmand dan koktail yang memanfaatkan kesan tropis dari wilayah Asia, Amerika Latin, dan Afrika.

Notes ini dihasilkan terutama sebagai Accord: perfumer merakit ester buah (mis. ethyl butyrate, isoamyl acetate, allyl caproate) untuk kesan nanas/banana, lactones (γ/δ-decalactone, γ-undecalactone) untuk kremi mangga/peach, terpena dan keton sitrus (limonene, nootkatone) untuk jeruk bali, molekul hijau (cis-3-hexenol/hexenal) untuk kesan daun, serta damascones/ionones untuk nuansa rosy-fruity; jejak senyawa sulfur/thiol (mis. 3-mercaptohexyl acetate) memberi realisme markisa. Essential Oil sitrus (cold-pressed) kerap ditambahkan untuk kesegaran, sementara fiksatif modern seperti musks dan ambroxide membantu memperpanjang daya tahan. Sebagian besar bahan kuncinya berasal dari Sintesis, lalu diseimbangkan dengan material alami sesuai kebutuhan formulasi.