Reed

Reed merujuk pada aroma Phragmites australis (rumput rawa) yang tumbuh di lahan basah, tepi sungai, dan rawa. Dalam dunia parfum, bahan ini jarang dipakai sebagai ekstrak alami karena hasilnya lemah dan tidak stabil; oleh karena itu catatan Reed umumnya dihadirkan sebagai sebuah Accord, yaitu komposisi yang meniru kesan batang dan daun reed yang lembap, berserat, dan berair.
Profil aromanya cenderung green dan aquatic: segar, berair, grassy, sedikit ozonic, dengan sentuhan manis lembut seperti madu tipis serta jejak hay-dry yang tipis saat mengering. Kesan keseluruhan ringan, natural, dan bersih, sering berperan sebagai top hingga heart note untuk memberi nuansa ruang terbuka yang lembap dan alami.
Secara historis, Reed tidak menjadi bahan klasik seperti mawar atau melati, namun nuansa reed mulai diminati seiring gelombang parfum aquatic dan green modern sejak akhir 1980-an hingga 1990-an. Di ranah niche, catatan ini digunakan untuk membangun lanskap olfaktif yang terasa alami (wetland, riverbank) dalam komposisi green floral, aquatic woody, hingga cologne bergaya kontemporer, kadang menyinggung suasana geografis tepi danau atau rawa di iklim sedang.
Karena umumnya berupa Accord, catatan Reed disusun dari campuran bahan hasil Sintesis yang meniru kesan hijau-berair dan batang muda: cis-3-hexenol dan cis-3-hexenyl acetate (green-leafy), aldehida C6–C9, 2,6-nonadienal atau melonal/helional untuk kesan watery-cucumber, serta calone untuk aksen aquatic. Nuansa manis-lembut dapat dibentuk dengan sedikit phenylacetaldehyde atau phenylacetic acid, sementara ionones, vetiveryl acetate, atau jejak geosmin dapat memberi kesan batang dan tanah lembap. Ekstraksi alami dari reed sendiri jarang dilakukan dan kurang efisien; jika dilakukan, biasanya melalui solvent extraction atau CO2 extraction, sementara distilasi uap jarang menghasilkan Essential Oil yang olfaktifnya kuat.
Parfum dengan Notes Reed (0)
Belum ada parfum yang mengandung notes ini.
Periksa kembali nanti!