White Flowers adalah kategori aroma yang terdiri dari bunga-bunga putih yang harum dan segar. Aroma ini sering dianggap sebagai aroma yang elegan dan mewah, dan sering digunakan dalam parfum untuk memberikan kesan yang bersih dan feminin.
Sejak zaman kuno, bunga-bunga putih telah digunakan dalam berbagai upacara dan ritual sebagai simbol kecantikan dan kesucian. Di dunia parfum, aroma white flowers pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18 oleh parfumier Prancis, Marie Anne de la Grange. Sejak itu, aroma white flowers menjadi populer dan sering digunakan dalam parfum hingga saat ini.
Aroma white flowers sering digunakan dalam parfum untuk memberikan kesan yang bersih, segar, dan feminin. Aroma ini sering digunakan dalam parfum untuk wanita, tetapi juga dapat digunakan dalam parfum untuk pria. Beberapa contoh parfum yang menggunakan aroma white flowers adalah Chanel No. 5, Dior J'adore, dan Marc Jacobs Daisy.
Aroma white flowers terdiri dari beberapa tipe notes, yaitu top notes, middle notes, dan base notes. Top notes biasanya terdiri dari aroma yang segar dan ringan, seperti bunga jeruk dan lemon. Middle notes terdiri dari aroma bunga-bunga putih seperti mawar, jasmin, dan magnolia. Sedangkan base notes terdiri dari aroma yang lebih berat dan tahan lama, seperti kayu cendana dan amber.
Aroma white flowers dapat diekstraksi dari bunga-bunga putih melalui beberapa metode, seperti distilasi uap, ekstraksi pelarut, dan enfleurage. Metode distilasi uap melibatkan pemanasan bunga-bunga putih dengan uap air untuk menghasilkan minyak esensial. Metode ekstraksi pelarut melibatkan penggunaan pelarut organik untuk mengekstrak minyak esensial dari bunga-bunga putih. Sedangkan metode enfleurage melibatkan penempatan bunga-bunga putih di atas lemak atau minyak untuk mengekstrak minyak esensial.