Wine Lees adalah endapan yang terbentuk dari sisa-sisa buah anggur dan ragi setelah proses pembuatan anggur. Endapan ini memiliki aroma yang khas dan sering digunakan dalam industri parfum sebagai bahan dasar untuk menciptakan aroma yang unik.
Sejarah penggunaan Wine Lees dalam industri parfum dapat ditelusuri kembali ke abad ke-16 di Prancis. Pada saat itu, Wine Lees digunakan sebagai bahan dasar untuk menciptakan parfum yang disukai oleh Raja Louis XIV. Sejak itu, Wine Lees menjadi bahan yang populer dalam pembuatan parfum di seluruh dunia.
Wine Lees digunakan dalam parfum sebagai bahan dasar untuk menciptakan aroma yang unik dan menarik. Aroma Wine Lees sering digunakan dalam parfum untuk memberikan sentuhan yang berbeda dan menambah dimensi pada aroma yang sudah ada.
Wine Lees termasuk dalam kategori tipe notes yang disebut sebagai "base notes". Ini berarti bahwa aroma Wine Lees akan bertahan lama dan memberikan dasar yang kuat untuk aroma parfum.
Wine Lees diekstraksi dari endapan yang terbentuk setelah proses pembuatan anggur. Endapan ini kemudian diolah dan diekstraksi menggunakan teknik-teknik khusus untuk menghasilkan minyak esensial yang digunakan dalam pembuatan parfum. Proses ekstraksi ini membutuhkan keahlian dan peralatan khusus untuk menghasilkan minyak esensial yang berkualitas tinggi.