Dalam perfumery, sapodilla dikenal karena aroma manisnya yang mirip dengan caramel dan pear, dengan sentuhan sedikit kayu manis. Aroma ini memberikan sentuhan gourmand yang kaya dan menggugah selera, membuatnya ideal untuk menambahkan kedalaman dan kompleksitas pada wewangian. Sapodilla sering dipadukan dengan bahan lain untuk menciptakan top atau heart notes yang menarik dalam komposisi parfum.
Ekstraksi aroma dari sapodilla umumnya dilakukan dengan metode solvent extraction, di mana pelarut organik digunakan untuk mengambil komponen aromatik dari daging buah. Setelah pelarut diuapkan, ekstrak sapodilla yang dihasilkan dapat digunakan dalam formulasi parfum. Metode ini memungkinkan produksi ekstrak dengan aroma yang intens dan khas.
Meskipun tidak umum, metode CO2 supercritical juga dapat digunakan untuk ekstraksi sapodilla, memberikan hasil yang efisien dan berkualitas tinggi. Metode ini memungkinkan pengekstrakan komponen aromatik dengan sedikit kerusakan pada aroma asli, ideal untuk menghasilkan bahan parfum dengan nuansa gourmand yang kompleks.